POTRET KEHIDUPAN KITA
Karya : Iccha Titis Yayistri
Kutitip rindu ini
Pada bentuk cakrawala
Lewat layang-layang kusampirkan
Dibenangnya
Semoga kalian semua bisa mengeja
Betapa menyakitkan jatuh cinta
Lebih baik hidup dalam benci
Kapan saja datang berahi membunuh
Kau tinggal tusuk badik
Dan mengalirlah darah
Itu tak bisa kau temui dalam cinta
Cinta, selalu menuntutmu berjaga
Tentang apa saja
Lihatlah benci ini, dia
Menjadikan hidup kita lebih
Bergairah, apalagi untuk menumpahkan darah
Hei, tengok betapa nikmat
Rasanya memenggal kepala
Oi, dengarlah merdu nian
Suara erang kesakitan
Itu semua tak bisa diberikan oleh cinta
Ayo, mari bergairahlah
Mumpung darah masih merah
Selagi napas masi hangat
Siapa paling banyak membunuh
Dialah manusia paripurna
Karya : Iccha Titis Yayistri
Kutitip rindu ini
Pada bentuk cakrawala
Lewat layang-layang kusampirkan
Dibenangnya
Semoga kalian semua bisa mengeja
Betapa menyakitkan jatuh cinta
Lebih baik hidup dalam benci
Kapan saja datang berahi membunuh
Kau tinggal tusuk badik
Dan mengalirlah darah
Itu tak bisa kau temui dalam cinta
Cinta, selalu menuntutmu berjaga
Tentang apa saja
Lihatlah benci ini, dia
Menjadikan hidup kita lebih
Bergairah, apalagi untuk menumpahkan darah
Hei, tengok betapa nikmat
Rasanya memenggal kepala
Oi, dengarlah merdu nian
Suara erang kesakitan
Itu semua tak bisa diberikan oleh cinta
Ayo, mari bergairahlah
Mumpung darah masih merah
Selagi napas masi hangat
Siapa paling banyak membunuh
Dialah manusia paripurna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar