Hari ini saat bahagia untukmuBertambah 1 tahun usiamuKunyanyikan sebuah laguAgar istimewa harimu
Chorus:Happy birthday to youHappy birthday to youHappy birthday to you
Hari ini istimewaKarena ini ulang tahunmuHari ini berbahagiaNikmati saja
Senin, 23 September 2013
Jenis-jenis Enzim,Fungsi,Peran dan Kegunaannya
Tiap-tiap enzim memeliki fungsi atau peranan masing-masing. Berikut ini jenis enzim dan peranannya disajikan dalam bentuk tabel. Tabel 2.1 Jenis-Jenis Enzim dan Peranannya
No | Golongan Enzim | Jenis Enzim | Peranan Enzim |
1 | Karbohidrase | a. Selulose | Menguraikan selulosa (polisakarida)menjadi selabiosa (disakarida) |
b. Amilase | Menguraikan amilum (polisakarida)menjadi maltosa (disakarida) | ||
c. Pektinase | Menguraikan pektin menjadi asamPektin | ||
d. Maltose | Menguraikan maltosa menjadiGlukosa | ||
e. Sukrose | Mengubah sukrosa menjadi glukosadan fruktosa | ||
f. Laktose | Mengubah laktosa menjadi glukosadan galaktosa | ||
2 | Protease | a. Pepsin | Memecah protein menjadi pepton |
b. Tripsin | Menguraikan pepton menjadi asamAmino | ||
c. Entrokinase | Menguraikan pepton menjadi asamAmino | ||
d. Peptidase | Menguraikan peptida menjadi asamAmino | ||
e. Renin | Menguraikan kasein dan susu | ||
f. gelatinase | Menguraikan gelatin | ||
3 | Esterase | a. Lipase | Menguraikan lemak menjadigliserol dan asam lemak |
b. Fostatase | Menguraikan suatu ester hinggaterlepas asam fosfornya |
Klasifikasi enzim
Enzim diklasifikasikan sesuai dengan reaksi yang mereka mengkatalisasi. Keenam kelas adalah:
Oxidoreductases
transferases
hidrolase
lyases
isomerase
Ligase
transferases
hidrolase
lyases
isomerase
Ligase
contoh:
- Alkohol dehidrogenase: sebuah oksidoreduktase mengubah alkohol menjadi aldehid / keton.
- Aminotransferase: transferase mengkatalisis degradasi asam amino dengan menghapus kelompok amino.
- Glukosa-6-fosfatase: sebuah hidrolase yang menghilangkan gugus fosfat dari glukosa-6-fosfat, meninggalkan glukosa dan H3PO4.
- Piruvat dekarboksilase: sebuah liase yang menghilangkan CO2 dari piruvat.
- Ribulosa epimerase fosfat: sebuah isomerase yang mengkatalisis interkonversi ribulosa-5-fosfat dan xylulose-5-fosfat.
- Heksokinase: a ligase yang mengkatalisis interkonversi glukosa dan ATP dengan glukosa-6-fosfat dan ADP.
Enzim yang sering digunakan dalam bioteknologi untuk melaksanakan reaksi biologis tertentu, baik sebagai pengganti bahan kimia untuk proses industri atau untuk produksi bioproducts komersial, makanan dan / atau obat-obatan. Sebagian besar penelitian masuk ke dalam menemukan atau menciptakan enzim dengan sifat tertentu tapi kadang-kadang enzim tidak 100% sesuai dengan kondisi-kondisi yang diperlukan. Meningkatkan karakteristik enzim untuk membuatnya lebih cocok, karakteristik seperti termostabilitas, pH optima, atau spesifisitas substrat, dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa pendekatan. Masing-masing pendekatan berbeda dalam hal jumlah kontrol dan spesifisitas menawarkan dalam hal mengubah protein atau gen pada tingkat molekuler.
1) Seleksi Alam
Secara teknis, ini bukan contoh bagaimana bioteknologi digunakan untuk mengubah gen atau enzim, tetapi merupakan contoh bagaimana peneliti mungkin memperoleh enzim dengan sifat-sifat yang diinginkan, dalam sederhana, cara yang paling jelas mungkin. Pilihan yang paling sederhana adalah dengan melakukan apa-apa pada tingkat molekuler, tapi mencari protein yang terjadi secara alamiah dengan karakteristik yang sesuai dengan kebutuhan kami dimaksudkan.
Meskipun ini adalah salah satu yang paling tradisional menerapkan praktik-praktik bioteknologi awal, digunakan jauh sebelum kita punya ilmiah “know-how” untuk mengontrol urutan genetik dan protein, hal ini masih digunakan sampai sekarang. Misalnya, dalam perburuan enzim termostabil yang benar-benar, mampu katalisis metabolik pada suhu setinggi 80-100 ° C, para ilmuwan secara aktif mencari ventilasi hidrotermal laut di seluruh dunia, untuk spesies baru bakteri mengekspresikan gen baru.
Meskipun ini adalah salah satu yang paling tradisional menerapkan praktik-praktik bioteknologi awal, digunakan jauh sebelum kita punya ilmiah “know-how” untuk mengontrol urutan genetik dan protein, hal ini masih digunakan sampai sekarang. Misalnya, dalam perburuan enzim termostabil yang benar-benar, mampu katalisis metabolik pada suhu setinggi 80-100 ° C, para ilmuwan secara aktif mencari ventilasi hidrotermal laut di seluruh dunia, untuk spesies baru bakteri mengekspresikan gen baru.
2) Tekanan Selektif
Jika enzim yang terjadi secara alamiah dengan sifat yang diinginkan tidak tersedia, pilihan yang paling sederhana di samping mendapatkan satu adalah untuk menciptakan lingkungan seleksi alam dipercepat. Artinya, mengambil mikroorganisme mengekspresikan enzim dengan sifat seperti dekat dengan sifat-sifat yang diinginkan seperti yang Anda dapat menemukan, dan terekspos terhadap kondisi intensitas secara bertahap-meningkat. Jika enzim termostabil yang Anda miliki memiliki suhu optimum 60 ° C, Anda dapat mencoba tumbuh mikroorganisme pada 65, kemudian 70, kemudian 75 ° C dan secara bertahap bekerja sampai suhu yang Anda inginkan, di hadapan substrat yang menarik. Jika substrat adalah sumber karbon, memberikan itu sebagai satu-satunya sumber karbon di media memaksa mikroba untuk memanfaatkan sumber tersebut sebagai makanan, dan secara bertahap meningkatkan suhu mungkin mengakibatkan adaptasi terhadap aktivitas enzim lebih efektif pada suhu yang lebih tinggi.
Sifat-sifat enzim
1. Sebagai Katalisator / Biokatalisator
yaitu mempercepat reaksi kimia dengan jalan menurunkan energi aktivasi (energi awal yang diperlukan untuk memulai reaksi).
diagram penurunan energi aktivasi pada kerja enzim
2. Spesifik
artinya enzim tertentu hanya dapat mereaksikan terhadap satu reaksi atau beberapa reaksi yang sejenis saja. Contoh : peroksidase. Disamping terhadap H2O2 , dapat menguraikan beberapa hidroksida lainnya.
3. Aktivitasnya dipengaruhi oleh:
• Suhu
Pada suhu tinggi (diatas optimum) menjadi tidak aktif karena rusak, sedang terhadap suhu rendah (dibawah optimum) tidak rusak tapi hanya aktivitasnya saja yang berkurang. Suhu optimum umumnya enzim adalah antara 30◦C - 40◦C. Pengaruh peningkatan suhu terhadap aktivitas enzim diatas titik bekunya (suhu minimum) sampai dengan suhu optimumnya mengikuti azas Q10 = 2x, artinya apabila suhu naik 10◦C aktivitas enzim naik dua kali.
• pH
semua enzim peka terhadap perubahan pH, pada umumnya akan menunjukkan aktivitas maksimum pada pH antar 4,5-8. Bila enzim berada dalam lingkungan dengan pH yang sangat jauh berbeda dengan pH optimumnya berarti dibawah pH minimum atau diatas pH maksimumnya akan menjadi tidak aktif karena rusak. Sedang pada pH minimumnya / maksimumnya juga tidak aktif tetapi tidak rusak sehingga bila pH-nya dinaikkan dari minimumnya atau diturunkan dari maksimumnya,enzim akan aktif kembali.
• Konsentrasi substrat dan konsentrasi enzim
Aktivitas enzim akan optimal bila perbandingan konsentrasi substrat dengan enzim sebanding.
• Tekanan udara
Diatas tekanan udara normalnya, aktivitas enzim berkurang/lambat.
• Substrat asing
Yang berfungsi menghambat reaksi disebut inhibitor, sedang yang mempercepat reaksi disebut aktivator.
4. Tidak ikut bereaksi
artinya enzim tidak berubah dan dapat dipakai kembali setelah reaksi kimia berlangsung.
5. Bekerja dua arah
maksudnya adalah bahwa reaksi-reaksi yang dikontrol oleh enzim dapat berbalik. Enzim tidak mengubah kesetimbangan reaksi atau menentukan arah reaksi tetapi hanya sekedar mempercepat laju sehingga reaksi itu mencapai kesetimbangan. Contoh :
Lemak ↔ gliserol + asam lemak
lipase
Didalam sel umumnya enzim bekerja sebagai tim. Hasil reaksi yang dikontrol oleh satu enzim akan digunakan sebagai substrat dalam reaksi berikutnya.
Sifat-sifat enzim
1. Sebagai Katalisator / Biokatalisator
yaitu mempercepat reaksi kimia dengan jalan menurunkan energi aktivasi (energi awal yang diperlukan untuk memulai reaksi).
diagram penurunan energi aktivasi pada kerja enzim
2. Spesifik
artinya enzim tertentu hanya dapat mereaksikan terhadap satu reaksi atau beberapa reaksi yang sejenis saja. Contoh : peroksidase. Disamping terhadap H2O2 , dapat menguraikan beberapa hidroksida lainnya.
3. Aktivitasnya dipengaruhi oleh:
• Suhu
Pada suhu tinggi (diatas optimum) menjadi tidak aktif karena rusak, sedang terhadap suhu rendah (dibawah optimum) tidak rusak tapi hanya aktivitasnya saja yang berkurang. Suhu optimum umumnya enzim adalah antara 30◦C - 40◦C. Pengaruh peningkatan suhu terhadap aktivitas enzim diatas titik bekunya (suhu minimum) sampai dengan suhu optimumnya mengikuti azas Q10 = 2x, artinya apabila suhu naik 10◦C aktivitas enzim naik dua kali.
• pH
semua enzim peka terhadap perubahan pH, pada umumnya akan menunjukkan aktivitas maksimum pada pH antar 4,5-8. Bila enzim berada dalam lingkungan dengan pH yang sangat jauh berbeda dengan pH optimumnya berarti dibawah pH minimum atau diatas pH maksimumnya akan menjadi tidak aktif karena rusak. Sedang pada pH minimumnya / maksimumnya juga tidak aktif tetapi tidak rusak sehingga bila pH-nya dinaikkan dari minimumnya atau diturunkan dari maksimumnya,enzim akan aktif kembali.
• Konsentrasi substrat dan konsentrasi enzim
Aktivitas enzim akan optimal bila perbandingan konsentrasi substrat dengan enzim sebanding.
• Tekanan udara
Diatas tekanan udara normalnya, aktivitas enzim berkurang/lambat.
• Substrat asing
Yang berfungsi menghambat reaksi disebut inhibitor, sedang yang mempercepat reaksi disebut aktivator.
4. Tidak ikut bereaksi
artinya enzim tidak berubah dan dapat dipakai kembali setelah reaksi kimia berlangsung.
5. Bekerja dua arah
maksudnya adalah bahwa reaksi-reaksi yang dikontrol oleh enzim dapat berbalik. Enzim tidak mengubah kesetimbangan reaksi atau menentukan arah reaksi tetapi hanya sekedar mempercepat laju sehingga reaksi itu mencapai kesetimbangan. Contoh :
Lemak ↔ gliserol + asam lemak
lipase
Didalam sel umumnya enzim bekerja sebagai tim. Hasil reaksi yang dikontrol oleh satu enzim akan digunakan sebagai substrat dalam reaksi berikutnya.
Integral Tak tentu
Kesulitan menghadapi banyak sekali jenis integral? Kali ini penulis akan memaparkan beberapa jenis integral tak tentu yang umum dijumpai dalam berbagai soal matematika. Bentuk-bentuk berikut ini merupakan bentuk dari yang paling dasar sampai dengan bentuk pengembangan.
Integral tak tentu untuk fungsi aljabar (dasar)
Integral tak tentu untuk fungsi trigonometri (dasar)
Integral tak tentu untuk fungsi trigonometri (2) untuk
Integral tak tentu untuk fungsi trigonometri (3)
- *
- *
*ada kemungkinan bentuk yang lain dengan menjabarkan cos x
Integral tak tentu untuk fungsi trigonometri (4) -hard level-
Integral tak tentu untuk fungsi aljabar (2)
Integral tak tentu untuk fungsi aljabar (Pengayaan)
Integral tak tentu untuk fungsi eksponen (Pengayaan)
Integral tak tentu untuk fungsi logritma (Pengayaan)
Integral tak tentu untuk fungsi trigonometri (Pengayaan)
Catatan:
Bentuk-bentuk di atas kebanyakan merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk dasar dan perpaduan antara dua/lebih jenis integral
Langganan:
Postingan (Atom)